Breaking News

Puisi

Gadget

Cerpen

Business

Sabtu, 22 Februari 2014

Secret Admirer

Udara malam ini sepertinya tak mau bersahabat denganku. Buktinya saja udara kali ini terasa sangat dingin sekali, sang malam begitu egois tak mau membagi sedikit saja kehangatan untukku.
“Dingin banget sih malem ini? Huft boring nggakk ada  kegiatan,” keluhku sambil menggosok-gosokkan kedua telapak tanganku, dan kali ini hangat pun mulai terasa walau tak permanen.
“Buka Fb ah, kan udah lama juga aku nggak buka Fb, kangen juga, kira kira siapa aja ya yang lagi online.” Ide tersebut muncul begitu saja, hingga akhirnya kuambil sebuah ipad yang tergeletak seorang diri di atas meja kamarku, mulai kubuka dan kusambungkan ke jaringan internet, dengan secepat kilat ipadku tersambung ke internet dan kubukalah www.facebook.com, sangat mengesankan 87 pemberitahuan, 3 pesan dan 124 permintaan pertemanan  nangkring manis di berandaku.
“Gila tumben banyak banget. Ckckckck”
Mulai kubuka satu per satu pemberitahuan, kali ini aku mulai tertawa geli melihat salah satu peng-add-ku yang namanya cukup unik “NDOG CEPLOGH” benda berwarna putih dengan variasi kuning bulat di tengahnya itu ternyata mejadi inspirasi tersendiri bagi si pemilik facebook. “Hahaha.” Kali ini tawaku tak tertahankan, segera saja kukonfirmasi permintaan pertemanannya, iseng iseng kulihat satu persatu foto di albumnya.
“Ganteng juga ni anak,” komentarku.
“Makasih ya udah ngonfirmasi J
Si pemilik facebook NDOG CEPLOGH tiba tiba mengirimiku sebuah pesan.
“Oh ya sama sama J,” balasku.
“Kamu namanya siapa? Kamu anak mana? Sekolah di mana? Rumahmu mana?” tanyanya seakan akan menginterogasi seorang pencuri yang tertangkap basah karena sedang ketahuan mencuri.
“Woi woi, woles ajalah nanyanya, satu satu, itu namaku udah di FB, aku anak Surabaya, sekolahku di salah satu SMA Negeri di Aurabaya, rumahku ya di Surabaya juga, kamu sendiri?” tanyaku kemudian.
“Hehe, ya maaf, jadi nama kamu Miranda Risalatul Mariza? Wah bagus sekali, kalau namaku Adryan Bachtiar, aku anak Malang, aku sekolah di salah satu SMA swasta di Malang, rumahku di Malang juga hehe, senang bisa berkenalan denganmu J.”
“Iya, nama kamu juga bagus kok, tapi kenapa Fbnya dikasih nama NDOG CEPLOGH? Sama, aku juga senang sekali bisa berkenalan denganmu J.
“Hehe, nggak pa-pa, aku rasa nama NDOG CEPLOGH itu unik aja.

Pembicaraan pun berlangsung hingga larut malam, selama itu aku selalu dibuat tertawa oleh setiap gurauannya walupun hanya berupa tulisan di dunia maya, entah rasanya ada yang menarik saja dari diri Adryan hingga tak terasa jam sudah menunjukkan puku 02.00 WIB.
“Eh sudah malem banget loh!  Kamu nggak tidur?” tanya Adryan padaku.
“Iya habis gini aku tidur kok J.
“Ya sudah cepet tidur ya, have a nice dream J.
“Iya J, makasih. Kamu juga ya have a nice dream,” kataku, dan mengakhiri pembicaraan di malam itu.
Keesokan harinya Adryan menyapaku kembali dan pastinya seperti kemarin malam lewat media facebook, sepertinya Adryan memiliki berjuta juta topik menarik untuk dibahas, buktinya saja topik-topik yang dibahas Adryan membuatku selalu tertawa. Mengobrol dengan Adryan ibarat saluran air yang bersih dari sampah, jadi airnya bisa mengalir dengan lancar. Ya kurang lebih begitulah.
Setahun sudah aku mengenal Adryan Bachtiar rasanya waktu begitu singkat, bahkan aku merasa bahwa baru saja kemarin aku mengenalnya, dan sekarang tidak hanya media fb saja yang kugunakan untuk berkomunikasi dengannya tapi handphone juga, terkadang SMS dan terkadang pula ia meneleponku. Rasanya nyambung banget tiap ngobrol sama dia. Dan entahlah kali ini aku merasakan ada yang aneh dariku, aku selalu tak tenang apabila sehari saja Adryan tak mengabariku, rasanya tak tenang hati ini dan rasanya seperti ada satu bagian yang hilang dariku. Entahlah! Apa mungkin aku… ah aku tak taulah.
Pagi itu semenit, dua menit bla bla bla 1 jam, 4 jam, 6 jam kunanti SMS Adryan namun tak kunjung datang juga, kegalauan pun mulai merasukiku, sebentar-sebentar kubuka facebookku namun tak kunjung ada pesan juga yang masuk. Ke manakah gerangan Adryan, jujur aku sangat menanti SMS-nya, tapi aku tak mau menyerah, aku akan tetap menantinya.
SMS duluan.Tiba tiba saja pemikiran tersebut muncul.
“Ah enggak ah, biarin dia dulu deh yang SMS, aku tunggu aja,” ucapku yang entah yakin atau tidak bahwa dia hari ini akan SMS aku.
Akhirnya penantianku tak sia-sia. Ya, tepat pukul 16.00, Adryan SMS aku.
“Mir, besok aku ke Surabaya, temui aku di PTC pukul 10 pagi, karena ini pertemuan pertama kita. Please jangan ngecewain aku, aku nggak tau gimana  kecewanya aku kalau sampai kamu nggak dateng, besok aku pake hem biru, celana jins spatu kets ripcurl, aku tunggu di Frame Art.”
Tanpa berpikir panjang aku segera membalas SMS Adryan.
“Oke aku pasti bakalan datangJ. Besok aku pake baju warna biru juga, pokoknya aku bakalan SMS kamu deh.” Beberapa detik kemudian SMSku terkirim.
      Pagi ini aku begitu bersemangat, kali ini aku berusaha berdandan secantik mungkin, aku tak mau tampil jelek di hadapan Adryan, aku mau hari ini jadi hari terspesial untukku.Ttepat pukul 9.30 pagi itu, aku segera meluncur menuju PTC ditemani oleh sopir pribadiku. Aku tak mau telat. Tepat setengan jam kemudian aku tiba di PTC, aku pun segera masuk dan menuju tempat yang telah disebutkan Adryan sebelumnya. Sesekali aku melirik ke kanan ke kiri namun tak kunjung kutemukan sosok Adryan di sana.
“Mir….
Seseorang menepuk bahuku dari belakang, sontak aku pun menoleh, berharap dia adalah Adryan.
“Loh Ryan! Apa kabar kamu? Udah lama ya kita nggak ketemu,” kataku pada seorang cowok yang tadi menepuk bahuku. Ryan adalah temanku sejak SD hingga SMP dan saat SMA dia sekolah di luar kota, entah di mana.
“Aku baik aja kok Mir. Iya Mir udah lama banget, udah setahun lebih.
“Syukurlah oh ya, kamu sekolah di mana sih? Kok kayaknya gak ada kabar gitu.
“Aku sekolah di Malang, Mir.
“Oh gitu, jauh banget ya! Oh ya kamu sama siapa ke sini?”
“Aku sendirian Mir, dan aku ke sini karena ada janji sama seseorang.” Terdiam. “Dan orang itu adalah kamu, Mir,” kata Adryan dalam hati.
“Oh gitu, aku juga lagi ada janji nih, tapi nggak tau dari tadi aku celingukan nggak liat orangnya,” kataku, dan sesekali celingukan. ”Kamu? Orang yang kamu tunggu udah dateng?” tanyaku sekali lagi.
“Udah Mir, dia cantik sekali.
“Eh, mana orangnya? Pacar baru kamu ya? Hayo! Ngaku deh… hehe,” tanyaku penasaran, dengan nada sedikit bergurau.
“Emang kamu mau jadi pacar aku Mir?” tanya Ryan, dan sontak aku pun tercengang
kaget.
“Maksud kamu?” tanyaku heran.
“Kamu belum nyadar juga, Mir?” tanya Ryan lagi.
Aku terdiam sejenak dan seketika itu aku memeluk Ryan erat-erat, seakan-akan aku tak mau melepaskan pelukanku dari Ryan.
“Jadi Adryan itu kamu?” tanyaku yang mulai menitikkan air mata. Ryan pun hanya mengangguk. ”Maafin aku Yan, aku nggak nyadar. Lalu di fb itu? Foto siapa?” tanyaku.
“Oh itu, itu foto Arya, adek tiri aku.
“Oh gitu, kamu jahat banget sih Yan udah boongin aku. Coba dari dulu kamu ngaku sebagai Ryan,” protesku.
“Hehe, maafin aku deh Mir.
“Iya iya, em… btw makasih banget ya Yan selama setahun ini kamu udah buat hidupku jadi berwarna,” kataku. Ryan pun hanya mengangguk takzim.
“Jadi gimana sama pertanyaanku tadi?”
“Em, menurut kamu?” kataku manja.
“Ya begitulah!” jawab Ryan sok cuek.
Ryan dan aku pun tertawa.

By: Eka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Harap memberi komentar yang sopan

Designed By