Breaking News

Puisi

Gadget

Cerpen

Business

Senin, 24 Februari 2014

Alay

ByTheWay .. Someg tahu nggak sii apa itu ALAY?
Si ‘A’ bilang : ”itu yang kalau dimakan pedes kan?..”.
“itu cabaaaaaayy” yang lain protes. Si ‘A’ lagi menjawab “tapi yang benar, alay itu sesuatu yang dibuat untuk masak air’’. “Nah lo? Itu panciiiiii!” (connection is error)
“Hehe.. aneh to?” eh tapi sebelumnya maaf ya someg. Okey.. mulai serius nih.
    Nah.. kali ini kami mau bahas tentang alay. Yup si alay-nya anak remaja masa sekarang. Apa si sebenarnya alay itu? Bagaimana si alay yang benar? Penting kah kita alay? Dan kenapa kita harus alay? Ets.. sabar sebentar. Setelah ini kita tahu jawabannya. Cekidot...
    “Alay” adalah salah satu fenomena yang merujuk pada perilaku baru masyarakat Indonesia. Terutama pada kalangan remaja. “Alay” sendiri merupakan singkatan dari “anak layangan” atau “anak lebay”.  Istilah yang merujuk pada perilaku yang berlebihan dan aneh ini sudah merabak bagaikan virus. Seseorang yang dikategorikan alay umumnya memiliki gaya hidup dan bahasa yang berbeda, unik, dan mungkin juga tak biasa. Fenomena ini tidak hanya di Indonesia loh, tapi sampe menjuru ke Filiphina. Di sana dikenal dengan nama “Jejemon”. Hampir mirip, yaitu sesuatu yang mengartikan sikap yang berlebihan.
    Ada banyak pendapat tentang alay. Ada yang bilang “perilaku modern, yang gaya tulisannya gaul, pakaiannya warna warni, yang kalau foto narsis abis” dan ada juga yang bilang “alay itu sikap berlebihan dan norak, yang tulisannya menyimpang kaidah bahasa, dll ”. Tapi apapun pendapatnya minumannya teh botol Sosro (hehe.. *sebut spongsor*).
    Tapi pada hakikatnya alay itu baik loh. Asal kita menggunakannya dalam segi kebaikan. Nggak percaya? Contoh, kita alay dalam beribadah? Dosa nggak? Berarti kan kita memberikan sikap lebih untuk beribadah? Kita bersikap berlebihan untuk lebih dekat sama TUHAN? Iya to?
    Tetapi, semua harus ada pendasarannya. Nggak asal alay – alay an. Alay kan bukan berarti kita harus pakai tulisan yang besar-kecil, pakaian yang berwarna warni, atau pun foto yang narsisnya pake beud. nggak kok. Cukup alay, yang alay-nya dalam berkeinginan, berkyakinan yang lebih, dan bercita cita lebay. Nggak masalah to? Dari situ kan kita belajar untuk punya tujuan dan niat masa depan. Jadi ngga masalah kan kalau kita belajar alay? toh alay juga ada yang baik.
    Nah jadi pertanyaan yang pertama, “apa si sebenarnya alay?” Kalian sudah nemuin jawabannya kan di atas. Tinggal disimpulin sendiri deh (hehe). Kedua, “gimana si alay yang benar?” Nah jadi pada intinya, alay yang benar adalah saat kita menggunakannya dalam hal kebaikan dan ada pendasarannya (mengetahui kenapa harus alay? Dan sebab apa yang ditimbulkan setelahnya?. ketiga nih, penting kah kita alay? Bisa jadi alay itu penting. Dari argumen di atas, sobat megasus pasti dapat menyimpulkannya sendiri. Dan yang terakhir, “kenapa kita harus alay?” jika kita menggunakannya dalam sisi kebaikan dan ternyata berdampak baik. Toh apa salahnya untuk kita alay? Sekali lagi semua ada pendasarannya.

    Jadi gimana nih sobat megasus? Sudah terjawab kan semuanya? Kalian boleh kok alay. Asal digunakannya dalam sisi kebaikan, tidak menyimpang, tetap beretika. Okey nggak?.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Harap memberi komentar yang sopan

Designed By